Rabu, 30 Juni 2010

KADIPATEN CARANGSOKA - PARANGGARUDA
oleh : Ahmadi

Sekitar abad ke VIII daerah Muria masih terpisah dengan Pulau Jawa. Di daerah tersebut ada sebuah gunung yang dinamakan Gunung Muria. Daratan Pulau Muria dengan daratan Pulau Jawa dipisahkan oleh selat Muria.
Daerah Pati terletak di bagian wilayah tenggara Gunung Muria. Beberapa abad kemudian selat Muria lambat laun menjadi daratan karena adanya pendangkalan oleh endapan lumpur serta penyempitan pantai sehingga Pulau Muria menjadi satu daratan dengan Pulau Jawa. Akibat penyempitan maka selat Muria berubah menjadi Bengawan Silugangga atau Sungai Juwana karena bermuara di daerah Juwana. Wilayah Pati utara dan Pati selatan dipisahkan oleh Sungai Juwana. Wilayah Pati utara usianya lebih tua jika dibandingkan dengan wilayah Pati selatan. Di wilayah utara jauh dari Sungai Juwana pernah berdiri kerajaan besar yaitu Kerajaan Kalingga yang dipimpin oleh Ratu Shima. Setelah Kerajaan Kalingga berakhir, kerajaan berikutnya yang berkuasa adalah Kerajaan Mataram Hindu yang dipimpin oleh raja-raja keturunan dari Syailendra dan Sanjaya, yang pusat pemerintahannya berada di daerah pedalaman Jawa Tengah. Ketika Kerajaan Mataram Hindu pindah ke daerah Jawa Timur, pada abad XII di daerah tenggara Gunung Muria terdapat dua pusat pemerintahan setingkat kadipaten. Kedua daerah tersebut adalah Kadipaten Carangsoka dan Kadipaten Paranggaruda.
Kadipaten Carangsoka wilayahnya berada di daerah utara Sungai Juwana. Penguasa Kadipaten Carangsoka bergelar Adipati Puspahandungjaya, mempunyai putra tunggal bernama Dewi Rayungwulan. Wilayah kekuasaan Kadipaten Carangsoka meliputi daerah yang sekarang merupakan kecamatan : Trangkil, Juwana, Pati, Margorejo, Tlogowungu, Gembong, Wedarijaksa, Margoyoso, Tayu, Dukuhseti, Gunungwungkal, Cluwak, dan sebagian meliputi wilayah Jepara bagian timur. Bekas pusat pemerintahan Carangsoka berada di Desa Sukoharjo Kecamatan Wedarijaksa.
Kadipaten Paranggaruda wilayahnya berada di daerah selatan Sungai Juwana. Penguasa Kadipaten Paranggaruda bergelar Adipati Yudapati, mempunyai putra tunggal bernama Raden Josari. Wilayah kekuasaan Kadipaten Paranggaruda meliputi daerah yang sekarang merupakan kecamatan : Batangan, Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Winong, Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Gabus, dan sebagian wilayah Rembang bagian barat. Bekas pusat pemerintahan Paranggaruda berada di Desa Goda Kecamatan Winong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar